Sabtu, 03 Februari 2018

Makalah Komputer



MAKALAH
PRAKTIK KOMPUTER





Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Praktik Komputer
Di susun oleh :

          Nama : Nurul Hidayah
Fakultas/Prodi               : Tarbiyah/PAI
    NIM : 1623211011






INSTITUT AGAMA ISLAM IMAM AL-GHAZALI
TAHUN PELAJARAN 2016/2017





KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Allah swt, karena atas rahmat dan ridho-Nya saya dapat menyelesaikan makalah tugas praktik komputer ini sebagai syarat untuk mengikuti Ujian Tengah Semester.  Sholawat serta salam senantiasa tetap tercurahkan kepada junjungan besar Nabi Muhammad saw.
Saya menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini masih banyak kekurangan. Untuk itu kritik dan saran yang membangun sangat kami harapkan agar dalam pembuatan makalah selanjutnya bisa lebih baik lagi.












DAFTAR ISI


KATA PENGANTAR 1
DAFTAR ISI 2
BAB I 3
PENDAHULUAN 3
A. Latar Belakang 3
B. Rumusan Masalah 3
C. TUJUAN 4
BAB II 5
PEMBAHASAN 5
A. Pengertian Anak yang Berkebutuhan Khusus 5
B. Jenis-jenis Anak Berkebutuhan Khusus 5
1. Anak Tuna Netra 5
2. Anak Tuna Rungu 6
3. Anak Tuna Daksa 7
4. Anak Tuna Wicara 8
5. Kelainan emosi 8
6. Keterbelakangan Mental 9
C. Sebab-sebab Anak Berkebutuhan Khusus 9
1. Peristiwa Pra Natal (dalam kandungan) 9
2. Natal (saat kelahiran) 10
3. Post Natal (setelah kelahiran) 10
D. Cara Menangani Anak Berkebutuhan Khusus 10
BAB III 11
PENUTUP 11
A. KESIMPULAN 11
B. SARAN 11
DAFTAR PUSTAKA 12

DAFTAR GAMBAR

gambar 1 Tuna Netra 8
gambar 2 Tuna Rungu 8
gambar 3 Tuna Daksa 9
gambar 4 Tuna Wicara 10
gambar 5 Idiot 12






BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Tidak semua anak yang dilahirkan di dunia ini selalu mengalami perkembangan normal. Banyak diantara mereka yang dalam perkembangannya mengalami hambatan, gangguan, keterbatasan atau memiliki factor-faktor resiko sehingga untuk mencapai perkembangan optimal diperlukan penanganan atau intervensi khusus. Kelompok inilah yang kemudian dikenal sebagai anak berkebutuhan khusus atau anak yang luar biasa.
Anak yang berkebutuhan khusus disebut cacat karena mereka termasuk anak yang pertumbuhan dan perkembangannya mengalami penyimpangan atau kelainan, baik dari segi fisik, mental, emosi, serta sosialnya bila dibandingkan dengan anak yang normal. Karakteristik spesifik anak kebutuhan khusus pada umumnya berkaitan dengan tingkat perkembangan fungsional. Adanya perbedaan karakteristik setiap peserta didik berkebutuhan khusus, anak memerlukan kemampuan guru khusus. Guru dituntut memiliki kemampuan berkaitan dengan cara mengombinasikan kemampuan dan bakat setiap anak dalam beberapa aspek. Aspek-aspek tersebut meliputi kemampuan berpikir, melihat, mendengar, berbicara, dan cara bersosialisasi. Hal-hal tersebut diarahkan pada keberhasilan dari tujuan akhir pembelajaran, yaitu perubahan perilaku kearah dewasa.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan anak berkebutuhan khusus?
2. Apa saja jenis-jenis anak berkebutuhan khusus?
3. Apa yang menyebabkan anak berkebutuhan khusus?
4. Bagaimana cara menangani anak berkebutuhan khusus?



C. TUJUAN
1. Untuk mengetahui pengertian dari anak berkebutuhan khusus
2. Untuk mengetahui jenis-jenis anak berkebutuhan khusus
3. Untuk mengetahui penyebab anak berkebutuhan khusus
4. Untuk mengetahui cara menangani anak yang berkebutuhan khusus





BAB II
PEMBAHASAN


A. Pengertian Anak yang Berkebutuhan Khusus

        Menurut Hallahan dan Khauffman, anak berkebutuhan khusus didefinisikan sebagai anak yang memerlukan pendidikan dan layanan yang khusus untuk mengembangkan potensi kemanusiaan mereka secara sempurna. Dalam percakapan sehari-hari, anak berkebutuhan khusus dijuluki sebagai “orang luar biasa”, dikarenakan mereka memiliki kelebihan yang luar biasa, misalnya orang yang terkenal memiliki kemampuan intelektual yang luar biasa, memiliki kreatifitas yang tinggi dalam melahirkan sesuatu temuan-temuan yang luar biasa disbanding iptek, religious, dan dibidang kehidupan lainnya.

B. Jenis-jenis Anak Berkebutuhan Khusus
        Berikut beberapa anak yang berkebutuhan khusus, adalah sebagai berikut:
       1. Anak Tuna Netra
           Adalah anak yang mempunyai kekurangan secara indrawi, yakni penglihatan. Gambar                     dibawah ini adalah anak yang mengalami tuna netra.

gambar 1 Tuna Netra
       2. Anak Tuna Rungu
           Adalah anak yang mempunyai kelainan pada pendengarannya. Gambar di bawah ini adalah             anak penderita tuna rungu.

gambar 2 Tuna Rungu
       3. Anak Tuna Daksa
           Adalah anak yang mempunyai kelainan pada tubuhnya yakni kelumpuhan. Ini disebabkan                karena polio dan gangguan pada syaraf motoriknya. Gambar di bawah menunjukan anak yang            mengalami tuna daksa yang berprestasi.

gambar 3 Tuna Daksa



        4. Anak Tuna Wicara
             Adalah anak yang mempunyai kelainan pada proses berbicara atau berbahasa. Anak yang                 seperti ini mengalami kesulitan dalam berbahasa dan berbicara  sehingga tidak dapat                           dimengerti oleh orang lain. Contoh orang yang mengalami tuna wicara.


gambar 4 Tuna Wicara

        5. Kelainan emosi
            Adalah anak yang berkelainan pada tingkat emosinya. Anak yang mengalami kelainan emosi          dibagi menjadi 2 :
           a. Gangguan perilaku, ciri-cirinya:
                1). Suka menggagu di kelas
                2). Tidak sabaran, terlalu cepat beraksi
                3). Tidak menghargai orang lain
                4). Suka menentang
                5). Suka menyalahkan orang lain
                6). Sering melamun

           b.  Gangguan Konsentrasi
                 Gejala-gejalanya terjadi paling sedikit selama 6 bulan, gejala-gejala tersebut antara lain:
               1). Tidak mendengarkan orang lain berbicara
               2). Sering gagal dalam memperhatikan objek tertentu
               3). Sering tidak melalukan perintah dari orang lain

            c.  Anak Hiperaktif (ADHD)
                Gejala-gejalanya adalah sebagai berikut:
               1). Tidak bisa diam
               2). Ketidak mampuan untuk memberi perhatian yang cukup lama
               3). Hiperaktivitas
               4). Canggung

6. Keterbelakangan Mental
        Adalah anak yang memiliki mental yang sangat rendah, selalu membutuhkan bantuanorang lain       karena tidak mampu mengurus dirinya sendiri, kecerdasannya terbatas, apatis, serta perhatiannya         labil. Anak yang keterbelakangan mental menjadi beberapa bagian yaitu :

        a. Idiot, yaitu anak yang paling rendah taraf intelegensinya (IQ>20)

           gambar 5 Idiot

        b. Imbesil, yaitu anak yang mempunyai (IQ 20-50)
        c. Debil atau moron, yaitu anak yang mempunyai (IQ 50-70)



C. Sebab-sebab Anak Berkebutuhan Khusus
        1. Peristiwa Pra Natal (dalam kandungan)
            a. Keracunan darah
            b. Infeksi karena penyakit kotor (penyakit kelamin/spilis yang diderita ayah atau ibu)
            c. Kekurangan vitamin atau kelebihan zat besi

        2. Natal (saat kelahiran)
            a. Lahir  premature
            b. Kelahiran yang dipaksa dengan menggunakan vacuum
            c. Proses kelahiran bayi sungsang

        3. Post Natal (setelah kelahiran)
            a. Terjadi incident
            b. Kekurangan vitamin atau zat besi
            c. Penyakit panas tinggi dan kejang-kejang

D. Cara Menangani Anak Berkebutuhan Khusus
        1. Penguatan kondisi mental orang tua
        2. Dukungan sosial yang memadai
        3. Peran aktif pemerintah








BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Anak yang berkebutuhan khusus didefinisikan sebagai anak yang memerlukan pendidikan dan layanan khusus untuk mengembangkan potensi kemanusiaan mereka secara sempurna. Penyebutan sebagai anak berkebutuhan khusus, dikarenakan dalam memenuhi kebutuhan hidupnya, anak ini membutuhkan bantuan layanan pendidikan, layanan sosial, layanan bimbingan konseling, dan berbagai jenis layanan lainnya yang bersifat khusus.
Dalam penanganan anak berkebutuhan khusus, terdapat tiga hal yang perlu diperhatikan, diantaranya yaitu penguatan mental orang tua yang mempunyai anak  berkebutuhan khusus, dukungan yang kuat dari tetangga dan lingkungan sekitar, peran aktif pemerintah  dalam menjadikan pelayanan kesehatan dan konsultasi bagi anak yang berkebutuhan khusus

B. SARAN
Setelah mengetahui dan memahami segala sesuatu hal yang berhubungan dengan anak berkebutuhan khusus, sangat diharapkan bagi masyarakat Indonesia terutama bagi para pendidik dalam menyikapi dan mendidik anak yang menyandang berkebutuhan khusus dengan baik dan sesuai dengan yang diharapkan. Karena pada dasarnya anak seperti itu bukan malah dijauhi akan tetapi didekati dan diperlakukan sama dengan manusia normal lainnya akan tetapi dengan cara yang berbeda.




DAFTAR PUSTAKA

An, M. T. (n.d.). Petunjuk Mengatasi Stres. Bandung: Sinar Baru Algensindo.
Dariyo, A. (2007). Psikologi Perkembangan Anak 3 Tahun Pertama. Bandung: Revika Aditama.
Sarlito, W. (2010). Pengantar Psikologi Umum. Jakarta: Rajawali Pers.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar