Sabtu, 03 Februari 2018

PERENCANAAN DAN DESAIN PEMBELAJARAN PAI
LANGKAH-LANGKAH MENYUSUN KOMPETENSI








Makalah Ini Dibuat Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Perencanaan Dan Desain Pembelajaran PAI, Yang Disusun Oleh:
1.      Marissa                                  (1623211036)
2.      Siti Hayati                             (1623211015)
3.      Siti Salimatun Suburiyah       (1623211012)
Semester        : 3 (Tiga)


FAKULTAS TARBIYAHPRODI PAI A
INSTITUT AGAMA ISLAM IMAM GHAZALI (IAIIG) CILACAP
TAHUN AJARAN 2017/2018

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum  Wr. Wb.
Dengan menyebut nama Alloh SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan,rahmat, hidayah dan inayah-Nya kepada kami. Sehingga kami dapat menyelesaikan makalah Perencanaan Dan Desain Pembelajaran PAI yang bertema Langkah-Langkah Menyususn Kompetensi.
Adapun makalah Perencanaan Dan Desain Pembelajaran PAI telah kami usahakan semaksimal mungkin. Namun, tidak lepas dari semua itu kami menyadari sepenuhnya bahwa ada kekurangan baik dari segi penyusunan bahaanya maupun segi lainnya. Oleh karena itu, dengan lapang dada dan tangan terbuka kami membuaka selebar-lebarnya bagi para pembaca yang ingin membei saran dan kritik kepada kami. Sehingga kami dapat memperbaiki makalah kami kami yang masih jauh dari kesempurnaan.
Akhrnya penyusun mengharapkan semoga makalah Perencanaan Dan Desain Pembelajaran PAI ini tentang Langkah-Langkah Menyusun Kompetensi kita dapat mengambil manfaat yang ada di dalam kandungan pembahasan ini.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Cilacap, 14 Oktober 2017

Penulis


DAFTAR ISI



BAB IPENDAHULUAN

A.    LATAR BELAKANG

Dalam suatu penyelenggaraan pendidikan pastilah akan diperlukan sebuah kurikulum. Didalam kurikulum akan menjabarkan tentang tata pelaksaan maupun pengembangan dari pendidikan itu sendiri. Selain kurikulum ada juga standar kompetensi yang sangat berperan penting dalam peningkatan kualitas pendidikan.
Untuk dapat mewujudkan hal tersebut, Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) telah melakukan penyusunan Standar Isi (SI), yangkemudian dituangkan ke Dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional (Permendiknas) nomor 22 tahun 2006 yang mencangkup dua komponen, yaitu:
1.      Standar Kompetensi (SK) merupakan ukuran kemampuan minimal yang mencangkup pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang harus dicapai, diketahui dan mahir dilakukan oleh peserta didik pada setiap tingkatan dari suatu yang diajarkan.
2.      Kompetensi Dasar (KD) merupakan penjabaran dari Standar Kompetensi peserta didik yang cakupan materinya lebih sempit dibandingkan dengan SK peserta didik.
Mengenai penjelasan selanjutnya akan dibahas pada bab berukutnya yaitu bagan pembahasan.




 

B.     RUMUSAN MASALAH

Adapun rumusan masalah yang akan kami bahas adalah:
1.      Bagaimanakah langkah-langkah perumusan kompetensi dasar?
2.      Bagaimanakah langkah-langkah perumusan indikator?
3.      Bagaimanakah langah-langkah pengembangan materi pembelajaran yang sesuai dengan taksonomi?

C.    TUJUAN

Berdasarkan rumusan masalah yang telah kami kemukakan diatas, maka yang menjadi tujuan penulisan makalah ini adalah:
1.      Mengetahui langkah-langkah perumusan kompetensi dasar.
2.      Mengeahui langkah-langkah perumusan indikator.
3.      Mengetahui langkah-langkah pengembangan materi pembelajaran yang sesuai dengan taksonomi.


 A.    Kompetensi

Departemen Pendidikan Nasional menyederhanakan definisi kompetensi sebagai “Pengetahuan,keterampilan,sikap, dan nilai-nilai yang diwujudkan dalam kebiasaan berfikir dan bertindak” (Depdiknas,2004).
Langkah-langkah Menyusun Kompetensi
1.      Menentukan kompetensi lulusan/hasil belajar pada akhir suatu atau serangkaian pembelajaran. Gunakan kata kerja dari taksonomi Bloom,kratwohl, dan Anderson.
2.      Gunakan bahasa yang mudah dimengerti oleh peserta didik dan pembaca umum,termasuk guru dan dosen, orang tua, pembina pendidikan serta pengambil keputusan, Bahasa perlu jelas, lugas, tegas, serta dapat dikerjakan dan dapat dinilai.
3.      Nyatakan target pengunjukan kompetensi yang memberikan informasi terhadap peserta didik dan guru atau dosen tentang sejauh mana pencapaian atau penguasan kompetensi.
4.      Sedapat mungkin capailah keseimbangan pertanyaan kompetensi,penekanan dan fokus tetap diperlukan, keseimbangan tidak perlu dipaksakan.
5.      Batasi kompetensi yang akan dicapai pada setiap kegiatan pembelajaran agar lebih terarah dan fokus.
6.      Klasifikasikan kompetensi yang sejenis ke dalam suatu kompetensi, tetapi jangan memaksakan perumusan suatu kompetensi yang terlalu sarat, Bila diperlukan, rumuskan kompetensi yang sangat penting secara terpisah.
7.      Koordinasikan kompetensi yang memerlukan urutan untuk menunjukan perkembangan, kesinambungan, keutuhan, dan keberlanjutan, Tunjukkan peningkatan penguasaan kompetensi dari yang lebih mendasar ke yang lebih rumit, kompleks, dan canggih dalam urutan yang utuh.
8.      Hindari mencapurkan definisi kompetensi, kompetensi menunjukkan kecakapan atau kemampuan, Standar kinerja menunjukan pembangunan atau penegasan pencapaian kinerja dan metode penilaian, Oleh karena itu, intruksi yang menuntut pencapaian kompetensi dan instruksi penilaian yang menuntut pengunjukan perubahan perilaku perlu disusun dengan kriteria yang jelas.
9.      Hindari anggapan untuk dapat merumuskan kompetensi secara sempurna pada permulaan. Lakukan secara bertahap, berlatihlah, cobalah, dan perbaiki agar lebih mantap.[1]

B.     Kompetensi Dasar

Kompetensi Dasar adalah pengetahuan, ketrampilan dan sikap minimal yang harus dicapai oleh siswa untuk menunjukkan bahwa siswa telah menguasai standar kompetensi yang telah ditetapkan, oleh karena itulah maka kompetensi dasar merupakan penjabaran dari standar kompetensi. [2]
Dalam mengkaji Kompetensi Dasar mata pelajaran sebagaimana yang tercantum pada standar isi dilakukan dengan memperhatikan hal-hal berikut:
a.       Urutan berdasarkan hierarki konsep disiplin imu dan tingkat kesulitan materi, tidak harus sesuai dengan urutan yang ada distandar isi.
b.      Keterkaitan antara standar standar kompetensi dan kompetensi dasar dalam mata pelajaran.
c.       Pada dasarnya rumusan kompetensi dasar itu ada yang operasional maupun yang tidak operasional karena setiap kata kerja tindakan yang berada pada kelompok pemahaman dan pengetahuan yang tidak bisa digunakan untuk rumusan kompetensi dasar.
Sehingga langkah-langkah untuk menyusun kompetensi dasar adalah:
1)      Menjabarkan kompetensi yang dimaksud, dengan bertanya: “kemampuan apa saja yang harus dimiliki siswa agar standar kompeetensi dapat dicapai?” jawaban dari pertanyaan tersebut kemudian didaftar baik yang menyangkut pengetahuan, sikap, dan keterampilan.
2)      Tulislah rumusan kompetensi dasarnya.
Syarat yang harus dipenuhu untuk dapat merumuskan KD yang baik adalah sebagai berikut:
a.       Rumusan tujuan yang dibuat harus berpusat pada siswa, mengacu pada perubahan tingakah laku subjek pembelajaran yaitu siswa sebagai peserta didik.
b.      Rumusan KD harus mencerminkan tingkah laku operasional yaitu tingakah laku yang dapat diamati dan diukur yang dirumuskan dengan menggunakan kata-kata operadional.
c.       Rumusan KD harus berisikan makna dari pokok bahasan atau materi pokok yang akan diajarkan pada saat kegiatan belajar mengajar.

C.    IndikatorIndikator merupakan penanda pencapai KD yang ditandai oleh perubahan perilaku yang dapat diukur yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Indikator dikembangkan sesuai dengan karakteristik peserta diduk, mata pelajaran , satuan pendi

\\dikan.[3] Potensi daerah dan dirumuskan dalam kata kerja oprasional yang terukur dan/ atau dapat diobservasi. 
Menurut Depag indikator adalah wujud dari kompetensi dasar yang lebih spesifik. Sedangkan menurut E. Mulyasa indikator merupakan penjabaran dari kompetensi dasar yang menunjukkan tanda-tanda perbuatan dan respon yang dilakukan atau ditampilkan oleh peserta didik. Indikator juga dikembangkan sesuai dengan karakteristik satuan pendidikan potensi daerah dan peserta didik dan juga dirumuskan dalam rapat kerja oprasional yang dapat diukur dan dapat diobservasi sehingga dapat digunakan sebagai dasar dalam penyusunan alat penilaian.
Sedangkan menurut Drawin Syah indikator pembelajaran adalah karakteristik. Ciri-ciri, tanda-tanda perbuatan atau respon yang dilakukan oleh siswa. Untuk menunjukkan bahwa siswa telah memiliki kompetensi dasar tertentu.
Jadi indikator adalah merupakan kompetensi dasar acara spesifisik yang dapat dijadikan untuk nilai ketercapaian hasil pembelajaran dan juga dijadikan tolak ukur sejauh mana penguasaan siswa terhadap suatu pokok dan bahasan atau mata pelajaran tertentu.[4]
Sebelum melakukan penyusunan indikator, maka harus diperhatikan terlebih dahulu komponen-komponen sebagai berikut:
1.      Indikator merupakan penjabaran dari KD yang menunjukan tanda-tanda, perbuatan atau respon yang dilakukan atau ditampilkan oleh peserta didik.
2.      Rumusan indikator menggunakan kerja oprasional yang terukur / dapat di observasi.
3.      Indikator digunakan sebagai bahan dasar untuk menyusun alat penilaian
Kata-kata oprasional yang dijabarkan dalam membuat indikator:
1.      Kognitif, meliputi:
a.       Pengetahuan : menyebutkan , menuliskan, menyatakan, mengurutkan, mengidentifikasi, mendefinisikan, mencocokan, memberi nama, dan melukiskan.
b.      Pemahaman : menerjemahkan, mengubah, menggeneralisasikan, menguraikan, menuliskan kembali, merangkum, membedakan, mempertahankan, menyimpulkan, mengemukakan mendapat, dan menjelaskan
c.       Sintesis : merancang, merumuskan, merancang, mengorganisasikan, menerapkan, memadukan, dan merencanakan.
d.      Penerapan : mengoprasikan, menghasilkan, mengatasi, mengubah, menggunakan, menunjukan, mempersiapkan, dan menghitung.
e.       Analisis : menguraikan, membagi-bagi, memilih dan mrmbrdakan.
f.       Evaluasi : mengkritisi, menafsirkan, dan memberikan evaluasi.
2.      Efektif, meliputi:
a.       Penerimaan : mempercayai, mimilih, mengikuti, bertanya, dan mengalokasikan.
b.      Menganggapi : konfirmasi, menjawab, membaca, membanu, melaksanakan, melaporkan ,dan menampilkan.
c.       Penanaman nilai : menginisiasi, mengundang, melibatkan, mengusulkan, dan melakukan.
d.      Pengorganisasian: menverivikasi, menyusun, menyatukan, menghubungkan dan mempengaruhi.
e.       Karakterisasi: menggunkana nilai-nilai sebagai pandangan hidup, mempertahankan nilai-nilai yang sudah diyakini.
3.      Psikomotorik/gerak jiwa, meliputi:
a.       Pengamatan: mengamati proses, memperhatikan pada tahap-tahap sebuah perbuatan, memberi perhatian pada sebuah artikulasi.
b.      Peniruan: melatih, mengubah, membongkar sebuah struktur, membangun struktur dan menggunakan sebuah model.
c.       Pembiasaan: membiasakan perilaku yang sudah dibentuknya, mengontrol kebiasaan agar tetap konsisten.
d.      Penyesuaian: penyesuaian model, mengembangkan model, dan menerapakan model.
Berikut ini urutan cara menyusun indikator:
a.       Mengkaji KD tersebut untuk menidentifikasi indikatornya dan rumusan indikatornya yang dianggap relevan tanpa memikirkan urutannya lebih dahulu juga tentukan indikatir-indikator yang relevan dan tuliskan sesuai urutannya.
b.      Kajilah apakah semua indikator tersebut telah mempresentasikan KD nya, apabila belum lakukanlah analisislanjut untuk menemukan indikator-indikator lain yaang kemungkinan belum teridentifikasi.
c.       Tambahkan indikator lain sebelumnya dan ubahlah rumusan yang kurang tepat dengan lebih akurat dan pertimbangkan urutannya.[5]

D.    Pengembangan Materi Pembelajaran Sesuai Dengan Taksonomi

Tekasonomi Bloom merujuk padataksonomi yang dibuat untuk tujuan pendidikan. Taksonomi ini pertama kali disusun oleh Benjamin S. Bloom pada tahun 1956. Taksonomi bertujuan meningkatkan komunikasi (peristiwa belajar), dan sebagai alat dalam praktek mengidentifikasi oleh para pendidik. Taksonomi yang dirancang ini, merupakan sarana pengelompokan perilaku yang diharapkan, berkaitan dengan proses mental atau pemkiran akibat dari pengalaman pendidikan.
Materi pembelajaran merupakan komponen pembelajaran yang memegang peranan cukup esensial, mengarahkan peserta didik pada pencapaian tujuan atau sasaran pembelajaran yang ditetapkan. Didalam materi pembelajaran terkandung aspek-aspek tertentu yang diharapakan mampu membimbing mereka untuk berperilaku yang baik. Aspek-aspek tersebut diantaranya: logika, etika, dan estetika.
Ketiganya adalah perangkatpengetahuan peserta didik tentang pertimbangan-pertimbangan yang harus dilakukan ketika hendak melakukan aktivitas tertentu. Melalui penguasaan ketiga aspek tersebut mereka akan memiliki pilihan terkait dengan perilaku seperti apa yang seharusnya dilakukan, dan perilaku seperti apa yang tidak seharusnya dilakukan.  Lebih dari itu peserta didik dapat memiliki bekal dalam mewujudkan kehidupan yang indah dan bermakna, sebagaimana telah menjadi harapan bersama yang secara universal tercantum dalam tujuan pendidikan.
Langkah-langkah pengembangan materi pembelajaran
1.      Mengidentifikasi berbagai aspek yang terkandung dalam standar kompetensi dan kompetensi dasar yang harus dicapai.
2.      Mengidentifikasi jenis materi pembelajaran. Hal ini merupakan implikasi dari keberagaman materi pembelajaran materi pembelajaran itu sendiri.
3.      Menentukan pilihan terhadap alternatif materi pembelajran yang kebih efektif dan lebih relevan dengan standar kompetensi dan kompetensi dasar.
4.      Menentukan sumber dan media pendukung terhadap keberhasilan penyampaian materi pembelajaran.




BAB IIIPENUTUP

A.    KESIMPULAN

Standar kompetensi dan kompetensi dasar merupakan arah dan landasan untuk mengembangkan materi pokok, kegiatan pembelajaran dan indikator pencapaian kompetensi untuk penilaian.
Dalam menyusun kompetensi ada beberapa langkah yang harus diperhatikan, seperti:
1.      Langkah-langkah merumuskan kompetensi, yaitu:
~        Menetukan kompetensi lulusan/hasil belajar pada akhir suatu rangkaian pembelajaran.
~        Gunakan bahasa yang mudah dimengerti oleh peserta didik
~        Nyatakan target pengunjukan kompetensi yang memberikan informasi terhadap peserta didik
~        Capailah keseimbangan pertanyaan kompetensi, penekanan dan fokus tetap diperlukan
~        Batasi kompetensi yang akan dicapai pada setiap kegiatan pembelajaran
~        Klasifikasikan kompetensi yang sejenis ke dalam suatu kompetensi
~        Koordinasikan kompetensi yang memerlukan urutan untuk menunjukan perkembangan , kesinambungan, keutuhan dan keberlanjutan
~        Hindari mencampurkan definisi kompetensi
2.      Langkah-langkah merumuskan indikatorkopetensi adalah
~        Menganalisis tingkat kompetensi dalam SK dan KD yang telah dirumuskan atau dikembangkan sebelumnya.
~        Menganalisis karateristik mata pelajaran, keagamaan kopetensi siswa, dan potensi sekolah.
~        Menganalisis kata-kata operasional dalam merumuskan indikator.
~        Penggunaan kata-kata operasional dalam rumuskan SK dan KD.
3.      Langkah-langkah merumuskan materi pembelajaran adalah  
~        Menentukan KD yang akan dikembangkan menjadi materi pokok
~        Memahami subtasi rumusan KD, apakah pernyataan KD tersebut berupa fakta, konsep,prinsip,dan prosedur.
~        Meneruskan materi pokok pembelajaran.
~        Uraian materi pokok pembelajaranharus disusun secara sistematis.

B.     SARAN

           Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini terdapat bnyak kekurangan dan kekhilafan. Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari para pembaca sehingga dalam pembutan makalah selanjutnya akan menjadi lebih baik. Yang terakhir harapan penulis semoga makalah ini bermanfaat bagi pembaca. Amiiin




DAFTAR PUSTAKA


~        Abdul Majid, 2007, Perencanaan Pembelajaran Mengembankan Standar Kompetensi Guru, Bandung: Rosdakarya,
~        Peraturan Menteri Pendidikan Nasional 22 Tahun 2006, Jakarta.
~        Ella Yulaelawati,M.A.,Ph.D.,2004. Kurikulum Dan Pembelajaran. Bamdung:Pakar Raya




[1] Ella Yulaelawati,M.A.,Ph,D., Kurikulum dan Pembejaran,(Bandung:Pakar Raya, 2004), hlm 21-22.
[2] Peraturan Menteri Pendidikan Nasional 22 Tahun 2006, Jakarta
[3] Ibid.
[4] Abdul Majid, 2007, Perencanaan Pembelajaran Mengembankan Standar Kompetensi Guru, Bandung: Rosdakarya, hlm 50

Tidak ada komentar:

Posting Komentar