MAKALAH
PENELITIAN TINDAKAN KELAS
Untuk memenuhi tugas mata kuliah Metodologi Penelitian
Dosen Pengampu : Lumaur Ridlo,S.Psi.,M.Pd.
Disusun Oleh :
1. Faridatul Husna (1623211033)
2. Nurul Hidayah (1623211011)
3. Ika Juniarti (1623211022)
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI)
FAKULTAS TARBIYAH
INSTITUT AGAMA ISLAM IMAM GHOZALI CILACAP (IAIIG)
2017
KATA PENGANTAR
Penulis menyadari tersusunnya makalah ini bukanlah semata-mata hasil jerih payah penulis sendiri, melainkan berkat bantuan berbagai pihak. Untuk itu, kami menghaturkan ucapan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu penulis dalam penyususan makalah ini.
Semoga Alloh SWT memberikan pahala yang setimpal dan menjdikan amal sholeh bagi semua pihak yang telah turut berpartisipasi dalam penyelesaian makalah ini. Akhir kata semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Amin Ya Rabbal’alamin.
PENULIS
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR 2
BAB I 3PENDAHULUAN 3
A. Latar Belakang 4
B. Rumusan Masalah 5
C. Tujuan 5
BAB II 6
PEMBAHASAN 6
A. Pengertian Penelitian Tindakan Kelas (PTK) 6
B. Karakteristik Penelitian Tindakan Kelas 8
C. Prosedur atau Desain PTK 11
1. Perencanaan (plannimg) 11
2. Pelaksanaan Tindakan (Acting) 12
3. Pengamatan (observing) 13
4. Refleksi (reflecting) 13
D. Mengidentifikasi Dan Menganalisis Masalah 14
1. Ruang Lingkup Masalah 14
2. Identifikasi masalah 15
3. Analisis masalah 16
4. Teknik Mencari Permasalahan 16
5. Beberapa permasalahan yang bisa dijadikan PTK 16
6. Sumber Masalah PTK 17
E. Analisis Data 17
BAB III 19
PENUTUP 19
DAFTAR PUSTAKA 20
BAB I
PENDAHULUAN
Persyaratan utama yang harus dipenuhi bagi berlangsungnya pembelajaran yang menjamin optimalisasi hasil pembelajaran ialah tersedianya guru dengan kualifikasi dan kompetensi yang mampu memenuhi tuntutan tugasnya. Mutu pendidikan pada hakikatnya adalah bagaimana memastikan bahwa pembelajaran yang dilakukan guru dikelas berlangsung dengan baik dan bermutu. Jadi mutu pendidikan ditentukan didalam kelas melalui pembelajaran. Untuk mencapai hasil pembelajaran yang optimal, dibutuhkan guru yang kreatif dan inovatif yang selalu mempunyai keinginan terus menerus untuk memperbaiki dan meningkatkan mutu pembelajaran dikelas. Salah satu upaya tersebut adalah dengan melaksanakan penelitian tindakan kelas. Dengan PTK, kekurangan atau kelemahan yang terjadi dalam proses belajar mengajar dapat teridentifikasi dan terdeteksi, untuk selanjutnya dicari solusinya yang tepat. Karena, PTK memiliki peranan yang sangat penting dan strategis untuk meningkatkan mutu pembelajaran apabila diimplementasikan dengan baik dan benar. Diimplementasikan dengan baik, artinya pihak yang terlihat dlam PTK (Guru) mencoba dengan sadar mengembangkan kemampuan dalam mendeteksi dan memecahkan masalah-masalah yang terjadi dalam pembelajaran dikelas melalui tindakan bermakna yang diperhitungkan dapat memecahkan masalah atau memperbaiki situasi dan kemudian secara cermat mengamati pelaksanaannya untuk mengukur tingkat keberhasilannya.
B. Rumusan Masalah
1. Apa Pengertian Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ?
2. Bagaimana karateristik PTK ?
3. Bagaimana prosedur PTK ?
4. Bagaimana cara mengidentifikasi dan menganalisis masalah?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian penelitian tindakan kelas
2. Untuk mengetahui karakteristik PTK
3. Untuk mengetahui prosedur PTK
4. Untuk mengetahui cara mengidentifikasi dan menganalisis masalah
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Penelitian Tindakan Kelas (PTK)
Penelitian aksi adalah suatu penelitian yang dilakuakn oleh seorang yang bekerja mengenai apa yang sedang ia laksanakan tanpa mengubah sistem pelaksanaanya. Jika mengacu pada istilah action reserach dan operation reserch, maka sesungguhnya juga merupakan penelitian yang berbeda, tetapi begitu mirip hingga dismakan. Action research mengacu pada aksi atau tindakan, dalam arti peneliti melakukan suatu tindakan, eksperimen yang diamati secara terus menerus, kemudian diadakan pengubahan terkentrol sampai pada upaya maksimal dalam bentuk tindakan yang paling tepat. Sedangkan operation research merujuk kepada kegiatan yang sedang berlangsung, yakni bahwa penelitian yang sedang dilakukan bukan yang menciptakan yang baru semata, tetapi menempel pada suatu kegiatan yang berlangsung.
Penenitian Tindakan Kelas ( PTK ) memiliki peranan yang sangat penting dan strategis untuk meningkatkan mutu pembelajaran apabila diimplementasikan dengan baik dan benar. Diimplementasikan dengan baik, artinya pihak yang terlihat dalam PTK (Guru) mencoba dengan sadar mengembangkan kemampuan dalam mendeteksi dan memecahkan masalah-masalah yang terjadi dalam pembelajaran dikelas melalui tindakan bermakna yang diperhitungkan dapat memecahkan masalah atau memperbaiki situasi dan kemudian secara cermat mengamati pelaksanaannya untuk mengukur tingkat keberhasilannya.
Penelitian adalah suatu kegiatan penyelidikan yang dilakukan menurut metode ilmiah yang sistematis untuk menemukan informasi ilmiah atau teknologi baru, membuktikan kebenaran atau ketidak benaran Hipotesis sehingga dapat dirumuskan teori atau proses gejala sosial.
Penelitian juga bisa diartikan kegiatan mencermati suatu objek dengan menggunakan aturan metodeologi tertentu untuk mendapatkan data atau informasi yang bermanfaat untuk selanjutnya data tersebut dianalisis untuk dicari kesimpulannya. Penelitian ilmiah pada dasarnya adalah usaha mencari kebenaran perolehan makna tentang sesuatu yang dikaji. Memahami makna berarti memahami suatu hakikat keberadaan, fakta dan kejadian-kejadian sebagai suatu kausalitas.
Dari beberapa pengertian tentang penelitian tindakan kelas dapat disimpulkan tiga prinsip yakni :
1. Adanya partisipasi dari peneliti dalam suatu program atau kegiatan
2. Adanya tujuan untuk meningkatkan kualitas suatu program atau kegiatan melalui penelitian tindakan tersebut
3. Adanya tindakan (treatment) untuk meningkatkan kualitas suatu program atau kegiatan.
Mengacu pada prinsip diatas, penelitian tindakan kelas dapat didefinisikan sebagai suatu penelitian tindakan (action research) yang dilakukan oleh guru yang sekaligus sebagai peneliti dikelasnya atau bersama-sama dengan orang lain (kolaborasi) dengan jalan merancang, melaksankan dan merefleksikan tindakan secara kolaboratif dan partisipatif yang bertujuan untuk memperbaiki atau meningkatkan mutu (kualitas) proses pembelajaran dikelasnya melalui suatu tindakan tertentu dalam suatu siklus. Tujuan utama PTK adalah untuk memecahkan permasalahan nyata yang terjadi dikelas dan meningkatkan kegiatan nyata guru dalam kegiatan pengembangan profesinya..
Dalam konteks kependidikan mengandung pengertian PTK adalah sebuah bentuk kegiatan refleksi diri yang dilakukan oleh para pelaku pendidikan dalam suatu situasi kependidikan untuk memperbaiki rasionalitas dan keadilan tentang :
a) Praktik praktik kependidikan mereka
b) Pemahaman mereka tentang praktik praktik tersebut
c) Situasi dimana praktik praktik tersebut dilaksanakan
Penelitian tindakan kelas termasuk penelitian kualitatif meskipun data yang dikumpulkan bisa saja bersifat kuantitatif, dimana urainnya bersifat deskriptif dalam bentuk kata–kata, peneliti merupakan isntrumen pertama dalam pengumpulan data, proses sama pentingnya dengan produk. Perhatian peneliti diarahkan kepada pemahaman bagaimana berlangsungnya suatu kejadian atau efek dari suatu tindakan.(Rojiati,2005).
Penelitian Tindakan Kelas harus dilakukan dikelas yang sehari hari diajar, bukan kelas yang diajar oleh guru lain meskipun masih dalam satu sekolah. Hal ini disebabkan PTK adalah suatu penelitian yang berbasis pada kelas. Penelitian dapat dilakukan secara mandiri, tetapi alangkah baiknya kalau dilaksanakan secara kolaboratif, baik dengan teman sejawat, kepala sekolah, pengawas, widyaisuara, dosen dan pihak lain yang relevan dengan PTK. Hasil PTK dapat digunakan untuk memperbaiki mutu proses belajar mengajar sesuai dengan kondisi dan karakteristik sekolah, siswa dan guru. Melalui PTK guru dapat mengembangkan model-model mengajar yang bervariasi, pengelolaan kelas dinamis dan kondusif, serta penggunaan media dan sumber belajar yang tepat dan memadai. Dengan penerapan-penerapan hasil hasil PTK secara berkesinambungan diharapkan PBM disekolah (kelas) tidak kering dan membosankan serta menyenangkan siswa. Atau dengan istilah yang lebih populer adalah PAIKEM (Pembelajarn Aktif Inovatif Kreatif Efektif dan Menyenangkan)
B. Karakteristik Penelitian Tindakan Kelas
PTK berbeda dengan penelitian formal ( konvensional) pada umumnya. PTK memiliki karakteristik sebagai berikut :
1. On-the job problem oriente, masalah yang diteliti adalah masalah ril atau nyata yang muncul dari dunia kerja peneliti atau yang ada dalam kewarganegaraan atau tanggung jawab peneliti.
2. Problem-solving oriented yaitu yang Berorientasi pada pemecahan masalah. PTK yang dilakukan oleh guru dilakukan sebagai upaya untuk memecahkan masalah yang dihadapi oleh guru dalam PBM dikelasnya melalui suatu tindakan (treatment) tertentu sebagai upaya menyempurnakan proses pembelajaran dikelasnya.
3. Improvement-oriented yaitu berorientasi pada peningkatan mutu. PTK dilaksanakan dalam kerangka untuk memperbaiki atau meningkatkan mutu PBM yang dilakukan oleh guru dikelasnya. PTK bertujuan untuk memperbaiki atau meningkatkan kualitas pembelajaran dengan asumsi bahwa semakin baik kualitas proses pembelajaran maka semakin baik juga
hasil belajar yang dicapai siswa.
4. Ciclic (siklus) Konsep tindakan (action) dalam PTK diterapkan melalui urutan yang terdiri dari beberapa tahap berdaur ulang (cyclical). Siklus dalam PTK ini terdiri dari empat tahapan yakni perencanaan tindakan, melakukan tindakan, pengamatan atau observasi dan analisis atau refleksi.
5. Action oriented Dalam PTK selalu didasarkan pada adanya tindakan (treatment) tertentu untuk memperbaiki PMB dikelas. Jadi, tindakan dalam PTK ini adalah sebagai alat atau cara untuk memperbaiki masalah dalam PBM yang dihadapi guru dikelas.
6. Pengkajian terhadap dampak tindakan. Dalam tindakan yang dilakukan harus dikaji apakah sesuai dengan tujuan, apakah memberi dampak positif lain yang tidak diduga sebelumnya, atau bahkan menimbulkan dampak dampak negative yang merugikan peserta didik.
7. Specifics contextual. Aktifitas PTK dipicu oleh permasalahan praktis yang dihadapi oleh guru dalam PBM dikelas. Permasalahan dalam PTK adalah permasalahan yang bersifat spesifik kontekstual dan situasional sesuai dengan karakteristik siswa dalam kelas tersebut. Tujuan
PTK bukan menemukan pengatahuan baru yang dapat digeneralisasikan, tetapi tetap bersifat paragmatis dan praktis, yakni memperbaiki atau meningkatkan mutu PBM dikelas.
8. Partisipatory (collaborative). PTK ini dilaksanakan secara kolaboratif dan bermitra dengan pihak lain, seperti teman sejerawat. Jadi, dalam PTK perlu ada partisipasi dari pihak lain yang berperan sebagai pengamat.
9. Peneliti sekaligus sebagai praktisi yang melakukan refleksi. Dalam refleksi ini banyak hal yang harus dilakukan yaitu mulai dari mengevaluasi tindakan sampai dengan memutuskan apakah masalah itu tuntas atau perlu tindakan lain dalam siklus berikutnya. Refleksi adalah merenungkan apa yang sudah kita kerjakan baik didalam kelas atau diluar kelas.
10. Dilaksanakan dalam rangkaian langkah dengan beberapa siklus dimmana dalam satu siklus terdiri dari tahapan perencanaan (planning), tindakan (action), pengamatan (observation), dan refleksi (reflection) dan selanjutnya diulang kembali dalam beberapa siklus.
Menurut Richart Winter (1996) ada enam karakteristik PTK, yaitu: Kritis refleksi, Kritik dialektis, Kolaboratif, Resiko, susunan jamak, dan Internalisasi teori dan praktik.
Sedangkan tujuan dari PTK adalah sebagai berikut:
1. Untuk memecahkan permasalahan nyata yang terjadi didalam kelas, meningkatkan profesionalisme guru dan menumbuhkan budaya akademik dikalangan para guru.
2. Peningkatan kualitas praktik pembelajaran dikelas secara terus menerus Peningkatan relavasi pendidikan, hal ini dicapai melalui peningkatan pores belajar.
3. Sebagai alat training in-service, yang memperlengkapi guru dengan skil dan metode baru, mempertajam kekuatan analitisnya dan mempertinggi kesadaran dirinya.
4. Sebagai alat untuk memasukan pendekatan tambahan atau inovatif terhadap system pembelajaran yang berkelanjutan yang biasanya menghambat inovasi dan perubahan.
5. Peningkatan mutu hasil pendidikan melalui perbaikan praktik pembelajaran dikelas dengan mengembangkan berbagai jenis ketrampilan dan motivasi belajar siswa.
6. Meningkatkan sikap professional pendidikan dan tenaga kependidikan.
7. Menumbuhkan budaya akademik dilingkungan sekolah, sehingga tercipta sikap proaktif dalam melakukan perbaikan mutu pendidikan dan pembelajaran secara berkelanjutan.
C. Prosedur atau Desain PTK
Layaknya sebuah penelitian, PTK juga memiliki prosedur atau aturan yang perlu diperhatikan. Arikunto (2013:17) menjelaskan bahwa satu siklus PTK terdiri dari empat lamgkah yaitu :
1. Perencanaan (plannimg)
Sebelum melaksanakan PTK, seorang guru hendaknya melaksanakan terlebih dahulu konsepnya dengan membuat perencanaan dalam bentuk tulisan. Arikunto (2010:17) mengemukakan bahwa perencanaan adalah langkah yang dilakukan oleh guru ketika akan memulai tindakannya. Ada beberapa langkah yang dapat dilakukan dalam kegiatan ini yakni:
a. Membuat skenario pembelajaran
Skenario pembelajaran merupakan bagian utama yang harus disiapkan oleh seorang guru dalam penulisan PTK. Bentuk nyata skenario pembelajaran dalam PTK adalah Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).
b. Membuat lembaran observasi di dalam pengertian psikologi, observasi atau disebut pula pengamatan meliputi kegiatan pemuatan perhatian terhadap suatu objek dengan menggunakan seluruh alat indera. Untuk dapat merealisasi kegiatan observasi maka dibuatlah lembar observasi. Implikasi pembuatan lembar observasi dapat mendukung keabsahan dan menghindarkan hasil PTK dari unsur bias. Secara khusus lembar observasi dimaksudkan guna mengukur keberhasilan peneliti.
c. Mendesain alat evaluasi
Alat evaluasi atau disebut “tes” secara umum dibagi menjadi empat, yaitu tes lisan, tes objektif, soal uraian, dan soal terbuka. Setiap guru harus cermat dalam menentukan alat evaluasi yang digunakan, untuk itu alat evaluasi tersebut perlu diuji cobakan terlebih dahulu di luar subjek penelitian.
2. Pelaksanaan Tindakan (Acting)
Tahap ini merupakan pelaksanaan skenario pembelajaran yang telah dibuat. Seorang guru yang akan melakukan tindakan harus memahami secara mendalam tentang skenario pembelajaran
beserta dengan langkah-langkah praktisnya. Lebih jauh Ari Kunto (2010: 18) memaparkan secara rinci hal-hal yang harus diperhatikan guru antara lain:
a. Apakah ada kesesuaian antara pelaksanaan dengan perencanaan.
b. Apakah proses tindakan yang dilakukan pada siswa cukup lancar.
c. Bagaimanakah situasi proses tindakan.
d. Apakah siswa-siswa melaksanakan dengan bersemangat.
e. Bagaimanakah hasil keseluruhan dari tindakan itu.
3. Pengamatan (observing)
Pengamatan adalah proses mencermati jalannya pelaksanaan tindakan (Ari Kunto, 2010: 18). Kegiatan ini merupakan realisasi dari lembar observasi yang telah dibuat pada saat perencanaan. Ari Kunto (2010: 19) memaparkan tentang siapa yang melakukan pengamatan pada pelaksanaan tindakan sebagai berikut.
a. Pengamatan dilakukan oleh orang lain, yaitu pengamatan yang diminta oleh peneliti untuk mengamati proses pelaksanaan tindakan, yaitu mengamati apa yang dilakukan oleh guru,
siswa maupun peristiwanya.
b. Pengamatan dilakukan oleh guru yang melaksanakan PTK. Dalam hal ini guru tersebut harus sanggup “ngrogoh sukmo” istilah bahasa jawa, yaitu mencoba mengeluarkan jiwanya dari tubuh untuk mengamati dirinya, apa yang sedang dilakukan, sekaligus mengamati apa yang dilakukan oleh siswa dan bagaimana proses berlangsung.
Pengamat disebut juga observer dari luar seharusnya guru yang memiliki pengalaman tentang pembelajaran seperti guru senior atau minimal sama masa kerjanya, mengajar pada mata pelajaran yang sama atau serumpun.
4. Refleksi (reflecting)
Refleksi atau dikenal dengan peristiwa perenungan adalah langkah mengingat kembali kegiatan lampau yang dilakukan oleh guru atau siswa (Arikunto,2010:19). Pada tahap ini hasil yang diperoleh pada tahap observasi akan dievaluasi dan dianalisis.. Kemudian guru bersama pengamat dan juga peserta didik mengadakan reflaksi diri dengan melihat data obsservasi, apakah kegiatan yang telah dilakukan dapat meningkatkan kualitas kegiatan pembelajaran khususnya target yang akan ditingkatkan dalam penelitian misalnya hasil belajar, motivasi, kemampuan menulis, kemampuan membaca dan lain sebagainya. Refleksi adalah koreksi atas kegiatan tindakan jadi peran pengamat dan peserta didik sangat membantu keberhasilan penelitian. Dari hasil refleksi bersama akan diperoleh kelemahan dan cara memperbaikinya guna diterapkan pada siklus berikutnya.
D. Mengidentifikasi Dan Menganalisis Masalah
1. Ruang Lingkup Masalah
Ruang lingkup masalah yang dijadikan harapan PTK anatara lain :
a. Metode mengajar, mungkin mengganti metode konvensional (tradisional) dengan metode penemuan.
b. Setrategi belajar, misalnya menggunakan pendekatan integratif pada pembelajaran dari pada satu guru mengajar saja.
c. Prosedur evaluasi, misalnya meningkatkan metode dalam penilaian kontinu.
d. Penanaman maupun perubahan sikap dan nilai, mungkin mendorong timbulnya sikap yang lebih positif terhadap beberapa aspek kehidupan.
e. Pengembangan profesionalisme guru, misalnya meningkatkan ketrampilan belajar,menggembangkan metode mengajar yang baru, menambahkan kemampuan
analisis atau meningkatkan kesadaran diri.
f. Pengelolaan dan kontrol, pengenalan bertahap pada teknik modifikasi perilaku.
g. Administrasi, menambahkan efisiensi aspek tertentudari administrasi sekolah.
2. Identifikasi masalah
Identifikasi masalah hendaknya dilakukan oleh peneliti.
Beberapa kriteria dalam menentukan masalah PTK adalah :
a. Masalah apa yang akan diteliti.
b. Masalah benar-benar terjadi dalam proses belajar mengajar dikelas.
c. Penting dan bermanfaat untuk meningkatkan mutu PBM
d. Masalah harus penting bagi orang yang mengusulkannya dan sekaligus signifikan dilihat dari segi pengembangan lembaga.
e. Masalah hendaknya dalam jangkauan penanganan, baik dari segi tenaga, biaya dan waktu.
f. Pernyataan masalah harus mengungkap beberapa dimensi fundamental mengenai penyebab dan akibat.
g. Alasan mengapa penelitian tersebut dilakukan.
h. Cara yang akan digunakan untuk menemukan jawaban dari suatu masalah tersebut.
i. Jangan mengangkat permasalahan yang guru tidak mungkin dapat menyelesaikannya karena diluar jangkauan tugas guru.
j. Masala yang rill dan problematika.
k. Pilihlah fokus penelitian yang spesifik dan terbatas yang dapat dicari solusinya dalam waktu singkat.
Kesebelas kriteria diatas dapat dikategorikan dalam 4 perspektif dalam mengukur suatu
kelayakan masalah sebagi berikut.
a. Perspektif keilmuan, yakni berguna bagi pengembangan teori suatu ilmu.
b. Perspektif metode keilmuan, yakni mengembangkan metode keilmuan.
c. Perspektif keilmuan dan kegunaannya, yakni nilai praktis dari penelitian.
d. Perspektif teknis dan situasional, yakni mengembangkan cara atau teknik tertentu sesuai dengan situasi yang dihadapi.
3. Analisis masalah
Didalam menganalisis masalah untuk PTK ini guru harus ingat bahwa tidak semua topik penelitian dapat diangkat sebagai topik PTK. Berikut 4 aspek yang dapat dijadikan masalah dalam PTK yaitu:
a. Masalah yang berkaitan dengan pengelolaan kelas.
b. Masalah proses belajar mengajar.
c. Masalah pengembangan atau penggunaan sumber-sumber belajar.
4. Teknik Mencari Permasalahan
Teknik mencari permasalahan dengan pertanyaan- pertanyaan berikut:
a. Apa yang sekarang sedang terjadi?
b. Apakah yang sedang berlangsung itu mengandung permsalahn?
c. Apa yang dapat saya lakukan untuk mengatasinya?
5. Beberapa permasalahan yang bisa dijadikan PTK
Beberapa permasalahan dalam aspek pembelajaran yang dapat dijadikan kajian PTK antara lain:
a. Rendahnya ketelibatan siswa dalam proses pembelajaran mata pelajaran X.
b. Metode pembelajaran yang kurang tepat.
c. Perhatian anak terhadap PBM matematik rendah.
d. Media pembelajaran yang tidak ada atau kurang.
e. Sistem penilaian yang tidak atau kurang sesuai.
f. Motifasi belajar siswa yang rendah.
g. Rendahnya kemandiran belajar siswa.
h. Siswa datang terlambat kesekolah.
6. Sumber Masalah PTK
a. Masalah yang berkaitan dengan input dapat bersumber dari: siswa, guru, sumber belajar, materi pelajaran, prosedur evaluasi, dan lingkungan belajar.
b. Masalah yang berkaitan dengan proses kegiatan belajar mengajar dapat bersumber dari: interaksi belajar mengajar, ketrampilan bertanya guru atau siswa, gaya mengajar, cara belajar dan implementasi metode pembelajaran.
c. Masalah yang berkaitan dengan ouput dapat bersumber dari hasil belajar siswa, daya ingat siswa, sikap negatif siswa, dan motifasi rendah.
E. Analisis Data
Analisis data diwakili oleh momen refleksi putaran penelitian tindakan kelas. Tetapi perlu diingat bahwa dalam menganalisis data sering peneliti menjadi terlalu subjektif dan oleh karena itu perlu diadakan diskusi dengan teman sejawat untuk melihat datanya lewat perspektif yang berbeda. Jika dalam menganalisis data yang kompleks peneliti menggunakan teknis analisis kualitatif, yang salah satu modelnya adalah teknik analisis kualitatif, yang salah satu modelnya adalah teknik analisis interaktif yang dikembangkan oleh milles dan huberman(1984)
Analisis interaktif tersebut terdiri atas tiga komponen kegiatan yang saling terkait satu sama lain: reduksi data, beberan (display) data, dan penarikan kesimpulan.
Reduksi data merupakan proses menyeleksi, menentukan fokus, menyederhanakan, meringkas, dan mengubah bentuk data mentah yang ada dalam catatan lapangan. Misalnya data tentang proses pembelajaran dikelas dapat direduksi dengan memfokuskan perhatian pada apa yang dilakukan guru pada permulaan pembelajaran, pada bagian inti atau utama pembelajaran dan pada bagian akhir pembelajaran. Pada bagian utama pembelajaran dapat direduksi dengan memfokuskan perhatian pada apakah ada tindakan guru yang berkenaan: upaya membantu atau memfasitasi siswa dalam memahami isi atau konsep pelajaran, upaya memotivasi siswa atau meningkatkan percaya diri siswa dengan menguji, dan mengelolah kelas.
Dengan mereduksi data tentang proses pembelajarn, akan dapat ditarik kesimpulan apakah guru mengelola pembelajaran secara kondusif sehingga PBM berlangsung efektif dan menyenangkan. Setelah direduksi data siap dibeberkan artinya tahap analisis sampai pada pembeberan data. Berbagai macam data PTK yang telah direduksi perlu dibeberkan dengan tertata rapi dengan narasi plus matriks, grafik atau diagram. Pembeberan data yang sistematis dan interaktif akan memudahkan pemahaman terhadap apa yang telah terjadi sehingga memudahkan penarikan kesimpulan atau menentukan tindakan yang akan dilakukan selanjutnya. Penarikan kesimpulan tentang peningkatan atau perubahan yang terjadi dilakukan secara bertahap mulai dari kesimpulan sementara yang ditarik pada siklus satu kekesimpulan terefisi pada akhir siklus dua dan seterusnya dan kesimpulan terakhir pada siklus terakhir. Kesimpulan yang pertama sampai dengan yang terakhir saling terkait dan kesimpulan pertama sebagai pijakan.
BAB III
PENUTUP
Penelitian tindakan kelas adalah suatu penelitian tindakan (action research) yang dilakukan oleh guru yang sekaligus sebagai peneliti dikelasnya atau bersama-sama dengan orang lain (kolaborasi) dengan jalan merancang, melaksankan dan merefleksikan tindakan secara kolaboratif dan partisipatif yang bertujuan untuk memperbaiki atau meningkatkan mutu (kualitas) proses pembelajaran dikelasnya melalui suatu tindakan tertentu dalam suatu siklus. Dalam penelitian tindakan kelas ada karakteristik tertentu yaitu: On-the job problem oriente, Problem-solving oriented, Improvement-oriented, Ciclic (siklus), Action oriented, Pengkajian terhadap dampak tindakan, Specifics contextual, Partisipatory (collaborative), Peneliti sekaligus sebagai praktisi yang melakukan refleksi, selanjutnya, dilaksanakan dalam rangkaian langkah dengan beberapa siklus dimmana dalam satu siklus terdiri bebetapa tahapan. PTK juga memiliki beberapa prosedur atau aturan. Untuk mengidentifikasi atau menganalisis masalah harus mengetahui ruang lingkup masalah, mengidentifikasi masalah, menganalisis masalah, mencari permasalahan, dan mencari sumber masalah.
DAFTAR PUSTAKA
Iskandar, D. d. (2015). penelitian tindakan kelas dan publikasunya. cilacap: ihya media.
kunandar. (2009). penelitian tindakan kelas. jakarta: rajawali pres.
umi zulfa, S. M. (2010). metodologi penelitian sosial. yogyakarta: cahaya ilmu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar